Ibadah yang paling sering dilakukan seorang hamba dalam kesehariannya adalah berdoa. Dalam berdoa, ada sebuah tuntunan yang penting untuk diperhatikan. Yakni berdoa dengan merendahkan suara.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً
“Berdoalah kepada Tuhan-mu dengan penuh rendah diri dan suara yang lirih.” (QS. al-A’raf: 55)
Ketika menceritakan tentang hamba-Nya Zakariya, Allah ta’ala berfirman:
إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا
“Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhan-nya dengan suara yang lirih.” (QS. Maryam: 3)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Sesungguhnya kaum muslimin dahulu bersungguh-sungguh dalam berdoa, namun suara mereka tidak terdengar, yakni sekedar bisik-bisik (munajat) antara mereka dengan Rabb mereka ‘azza wa jalla.”
Beliau rahimahullah menyebutkan beberapa faedah berdoa dengan lirih, di antaranya:
- Menunjukkan keimanan yang kuat. Sebab orang yang berdoa degan cara demikian meyakini bahwa Allah ta’ala pasti mendengar suara yang lirih.
- Menunjukkan keagungan adab dan pengagungan terhadap Allah azza wa jalla. Bila suara tidak dikeraskan di hadapan raja di dunia, -dan Allah memiliki perumpamaan yang sempurna- maka Allah jauh lebih berhak darinya. Apabila Dia mendengar suara yang lirih, maka tidak sepatutnya doa di hadapan-Nya dilakukan melainkan dengan suara lirih pula.
- Berdoa dengan lirih dapat lebih membantu untuk khusyuk.
- Memudahkan dan membantu diri untuk lebih ikhlas.
- Dapat lebih membantu untuk menyatukan hati untuk terus merendahkan diri dalam berdoa.
- Menunjukkan kedekatan seorang hamba dengan Allah ta’ala. Allah Maha dekat sehingga tidak butuh mengangkat suara.
- Sangat dapat membantu untuk istiqomah dalam berdoa. Sebab lisan tidak akan bosan dan anggota tubuh tidak akan lelah. Berbeda ketika berdoa dengan mengangkat suara.
- Berdoa dengan cara seperti ini lebih sesuai tuntunan.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat, dan semoga Allah ta’ala mengabulkan doa-doa baik kita. Aamiin.
Referensi:
Kitab al-Aadaab, Fuad asy-Syalhub, dll.