Akan begitu indah dunia ini bila kita disebut dengan kebaikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Haru, sedih, senang, bahagia dan sederet rasa indah lainnya berkecamuk di dalam dada. Hal inilah yang pernah dirasakan oleh Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat mulia.
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ: إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِيْ أَنْ أُقْرِئَكَ الْقُرْآنَ. قَالَ: أَاللَّهُ سَمَّانِيْ لَكَ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: وَقَدْ ذُكِرْتُ عِنْدَ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ؟ قَالَ: نَعَمْ. فَذَرَفَتْ عَيْنَاهُ
Dari Qotadah, dari Anas bin Malik bahwa Nabi Allah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ubay bin Ka’ab: “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan aku untuk membacakan al-Qur’an kepadamu.” Ubay bertanya: “Apakah Allah menyebut namaku kepadamu?” Beliau menjawab: “Iya.” Ia kembali bertanya: “Sungguh aku telah disebut di sisi Rabb alam semesta?” Beliau menjawab: “Iya.” Akhirnya Ubay-pun menangis.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Saudaraku, itu kenangan manis Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu dengan Rabb-nya. Lantas, apakah engkau menginginkan kenangan manis bersama-Nya, disebut dengan kebaikan oleh-Nya? Perhatikanlah wejangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللَّهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), mereka membaca al-Qur’an dan saling mengajarkannya di antara mereka, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka, para malaikat akan mengitari mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
Saudaraku, bila engkau ingin disebut dengan kebaikan oleh-Nya, maka hadirilah majelis ilmu. Majelis yang disampaikan di dalamnya firman Allah dan sabda Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Majelis yang mengajarkan bagaimana kita bertakwa dan beribadah dengan benar kepada Allah ta’ala. Majelis yang mengajarkan kepada kita kelembutan hati, takut kepada Allah, merasa diawasi oleh-Nya, akhlak mulia dan sederet kebaikan lainnya.
Mari kita mulai dari sekarang untuk menghadirinya sebelum terhalang darinya. Mari kita menghadirinya barang sejenak, semoga hal itu menjadi pintu kebaikan bagi kita. Bagi sebagian kita yang sudah rutin hadir, jangan lupa memohon kepada Allah agar diberi keistiqomahan untuk terus bergabung di dalamnya. Dengan menghadirinya, semoga Allah benar-benar menyebut kita, memuji dan menyanjung kita di hadapan para malaikat-Nya. Sebuah kenangan manis yang akan menjadi saksi kebaikan bagi siapa saja yang menghadirinya di hari kiamat kelak di hadapan Allah ta’ala. Sebuah kenangan indah yang dapat membawa dirinya masuk ke dalam surga-Nya.
“Mari sesaat kita menambah iman di majelis ilmu.” Semoga Allah meringankan langkah kita untuk menghadiri majelis ilmu dan semoga dimudahkan untuk mengambil faedah darinya. Aamiin.