Sekarang Harus Menjadi Baik

Ulama menjelaskan bahwa manusia terbagi menjadi empat golongan bila ditinjau dari segi keadaan dahulu dan sekarang. Berikut keempat golongan tersebut:

Pertama: Orang yang awalnya baik, kesudahan akhirnya juga baik.

Kedua: Orang yang awalnya buruk, kesudahan akhirnya juga buruk.

Ketiga: Orang yang awalnya baik, tapi kesudahan akhirnya buruk. Seperti orang yang awalnya taat kepada Allah, namun sebelum meninggal dunia ia murtad dan meninggal dunia dalam keadaan buruk tersebut.

Keempat: Orang yang awalnya buruk, namun kesudahan akhirnya baik. Seperti para tukang sihir pembela Firaun yang pada akhirnya beriman kepada Rabb Musa dan Harun alaihimas-salam. Atau seperti seorang yahudi yang jatuh sakit lalu dijenguk oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan menerima dakwah beliau untuk masuk Islam. (Fath al-Qawiy al-Matin fi Syarh al-Arba’in, Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad, Syarah Hadis ke-4)

Untuk golongan pertama, tidak mudah bagi kita untuk mewujudkannya. Tak sedikit dari kita yang dahulunya memiliki latar belakang yang kelam karena beberapa alasan. Mungkin karena orang tua yang tidak menanamkan kepada kita nilai-nilai agama, lingkungan sekitar yang kurang baik, teman sekolah yang tidak taat, atau sebab-sebab lainnya. Sudahlah. Yang lalu biarlah berlalu. Bila sudah taubat nasuha, maka Allah akan menghapuskan segala keburukan yang dahulu ada pada kita. Adapun sekarang, tugas kita adalah mendidik diri kita dan generasi yang ada menjadi golongan yang pertama. Dari kecil mereka baik, setelah dewasa semakin baik, dan meninggal dunia dalam keadaan baik pula.

Sedangkan untuk golongan kedua dan ketiga, dengan sangat kita memohon perlindungan kepada Allah agar tidak termasuk ke dalamnya.

Adapun menjadi golongan yang terakhir, inilah yang terus dan senantiasa kita usahakan. Bila dahulu di antara kita ada yang tidak baik, maka sekarang harus menjadi baik. Kemudian terus berusaha istiqomah di atas kebaikan. Bila hal ini terwujudkan, maka ganjarannya adalah surga Allah ar-Rahman. Tugas kita adalah terus dan terus berusaha. Siapa yang bersungguh-sungguh menggapai jalan kebaikan, pasti Allah akan menganugerahkan kepadanya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ

Dan orang-orang yang bersungguh-sunguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. al-Ankabut: 69)

Allah subhanahu wa ta’ala berfiman:

إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

“…Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagi kalian, maka janganlah kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam.” (QS. al-Baqarah: 132)

Semoga Allah senantiasa memberi taufik dan kemudahan kepada kita untuk istiqomah mengerjakan kebaikan. Sebagaimana kita memohon kepada-Nya, semoga kita diberikan husnul khotimah, yaitu wafat dalam keadaan yang baik. Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *