Kehidupan seorang hamba di dunia ini tidak lepas dari safar, baik untuk tujuan duniawi maupun ukhrawi. Di dalam Islam, masalah yang satu ini termasuk perkara penting, sehingga Islam mengatur hal-hal yang berkaitan dengannya. Maka itu, pada tulisan singkat kali ini akan disampaikan beberapa poin penting seputar safar, secara khusus seputar adab-adabnya. Sebelum anda pergi, perhatikanlah dengan seksama beberapa poin di bawah ini. Semoga bermanfaat. Baarokallahu fiikum.
Di Antara Adab Safar
- Niat yang baik
- Tidak safar dengan tujuan bermaksiat
- Istikharah kepada Allah
- Bermusyawarah terlebih dahulu bila memang diperlukan
- Menyelesaikan tanggungan yang ada
- Wanita tidak safar tanpa ditemani mahramnya, seperti ayah, paman, suami, saudara laki-laki, anak laki-laki dan keponakan
- Meminta izin kepada kedua orang tua
- Berwasiat kepada keluarganya
- Menentukan wakil dirinya bagi keluarga yang ditinggalkan
- Menyisihkan nafkah untuk keluarga yang ditinggalkan
- Berbekal dengan harta halal
- Membawa bekal harta secukupnya
- Bila memiliki istri dua atau lebih, hendaknya ia mengundi siapa dari mereka yang akan menemaninya safar
- Memilih teman safar yang baik
- Hendaknya diusahakan pergi safar minimal bertiga
- Berpamitan kepada keluarga dan kerabat
- Menunjuk seorang untuk menjadi amir (pemimpin) safar
- Senantiasa taat kepada amir safar
- Bermusyawarah dengan amir safar demi kemaslahatan bersama
- Hendaknya amir safar berlemah-lembut kepada para musafir (orang yang safar)
- Disunnahkan untuk keluar safar pada hari kamis
- Bersegera keluar safar pada pagi hari
- Memilih sarana transportasi yang tepat
- Membaca zikir ketika keluar rumah
- Membaca zikir ketika berkendara
- Membaca doa ketika pergi safar dan ketika datang dari safar
- Bertakbir ketika jalanan meninggi atau menanjak dan bertasbih di jalanan menurun
- Saling tolong menolong di antara para musafir
- Beristirahat secukupnya di tengah perjalanan
- Membaca doa ketika singgah di suatu tempat
- Tidak memisahkan diri dari rombongan ketika beristirahat
- Tidak singgah di jalanan yang dapat mengganggu pengguna jalan lain
- Menjadikan kebanyakan waktu safar pada malam hari
- Memperbanyak zikir, doa dan bertaubat di waktu sahar (akhir malam)
- Memanfaatkan waktu dengan banyak berzikir dan mengerjakan ketaatan
- Menjauhi segala kemaksiatan
- Memperbanyak doa ketika dalam perjalanan
- Segera kembali ke rumah setelah urusan selesai
- Membawakan hadiah atau oleh-oleh untuk keluarga di rumah
- Hindari datang secara tiba-tiba pada malam hari kecuali dengan memberi kabar sebelumnya
- Memberi kabar keluarga tentang waktu kepulangannya (dengan hp dll.)
- Menyambut musafir saat kedatangannya
- Merangkul (mu’aanaqoh) musafir yang baru datang
- Menyiapkan makanan bagi tamu yang berdatangan, khususnya bila safarnya lama
Semoga beberapa adab safar ini bermanfaat bagi kita semua. Allahu ta’ala a’lam.
Referensi:
Mausu’ah al-Adab al-Islamiyyah, Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada,